Article Detail

Kesetiaan di Setiap Waktu

Jika ditanya, “Apa yang istimewa di bulan Februari?” mungkin sebagian besar anak SD Tarakanita terutama yang sudah duduk di kelas 4 sampai 6 akan menjawab, “Valentine’s Day.” atau “Hari Kasih Sayang.” Jawaban itu memang ada benarnya. Sudah menjadi tradisi bahwa setiap tanggal 14 Februari dirayakan sebagai hari Valentine. Dalam gereja Katolik, tanggal 14 Februari juga dirayakan sebagai pesta Santo Valentinus.
Menurut cerita, Santo Valentinus adalah seorang imam yang disiksa dan dianiaya pada tahun 269 pada masa penganiayaan umat-umat Kristen Roma oleh Kaisar Klaudius (268-270). Waktu itu Kaisar Klaudius melarang para pemuda untuk menikah agar mereka menjadi tentara yang siap berperang. Namun Santo Valentinus menikahkan pasangan-pasangan secara diam-diam.  Hal ini rupanya diketahui oleh Kaisar Klaudius yang kemudian menjatuhi hukuman pada Santo Valentinus.
Untuk saat ini, tradisi Valentine’s Day  yang sering ditandai dengan saling memberi coklat memang dikaitkan dengan kasih sayang. Kasih sayang juga erat kaitannya dengan kesetiaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesetiaan diartikan sebagai keteguhan hati, ketaatan, dan kepatuhan. Melihat arti kata “kesetiaan” yang cukup luas, maka sudah selayaknya apabila kesetiaan dilakukan setiap hari, tidak terbatas pada tanggal tertentu saja.
Bagi warga SD Tarakanita, ada banyak hal di semester I yang sudah dilaksanakan dan menjadi tanda kesetiaan. Dalam keseharian, kebiasaan membuang sampah pada tempatnya telah menjadi tanda kesetiaan pada aturan dan kecintaan pada alam. Prestasi yang diperoleh siswa dan guru serta membawa harum nama SD Tarakanita juga merupakan wujud cinta dan kesetiaan. Ketika beberapa waktu lalu warga sekolah mengumpulkan dana solidaritas untuk asrama Stella Duce yang temboknya roboh akibat banjir dan bagi korban banjir Jakarta, berarti kita setia dalam mewujudkan cinta kasih bagi sesama. Secara khusus, setiap tanggal 7 kita juga diharapkan setia menyisihkan uang saku untuk berbagi dalam atensi Lima Roti Dua Ikan.
Kesetiaan, keteguhan hati, ketaatan, dan kepatuhan memang mudah dilakukan jika membawa keuntungan bagi kita. Namun, seringkali kita sulit setia apabila kesetiaan itu “menyengsarakan”. Lantas, bagaimana seharusnya kita menyikapi hal tersebut? Tak lain dan tak bukan, kita harus melihat Sang Setia itu sendiri. Yesus Kristus. Ia setia dalam penderitaan demi keselamatan umat manusia. Secara khusus, bulan ini kita juga diajak memperdalam iman dan kesetiaan dalam masa Prapaskah. Kesetiaan di setiap waktu…? Siapa takut !!!!! (_nan_)
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment