Article Detail
JUARA HARAPAN I LOMBA BMPES TINGKAT NASIONAL
Senin-Kamis (10-13/11), Bapak Thomas Mardiono, Bapak Y. Agus Purnama, dan Bapak C. Riyawan mewakili SD Tarakanita Bumijo mengikuti grand final lomba Budaya Mutu Pembelajaran Ekstrakurikuler Seni (BMPES) di Surabaya. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Pada buku Panduan Pelaksanaan Lomba Budaya Mutu SD 2014 dipaparkan bahwa budaya mutu sekolah merupakan faktor yang penting dalam membentuk siswa menjadi manusia yang optimis, berani tampil, berperilaku kooperatif, individu yang ulet, disiplin beretos kerja yang tinggi, pandai menangkap peluang. Selain itu sekolah-sekolah yang memiliki budaya mutu dapat dilihat dari beberapa variabel yang memengaruhi seperti kepemimpinan yang tangguh, visi-misi yang jelas, iklim budaya yang aman dan kondusif, memiliki harapan yang tinggi dan melakukan monitoring kemajuan siswa secara berkelanjutan. Unsur-unsur itulah yang menjadi materi penilaian terhadap sekolah-sekolah dalam mengikuti lomba sekolah berbudaya mutu.
Pada lomba sekolah berbudaya mutu tahun 2014 diperlombakan tujuh bidang lomba yaitu 1). Budaya Mutu Pembelajaran Intrakurikuler (BMPI), 2) Budaya Mutu Pembelajaran Ekstrakurikuler Seni (BMPES), 3). Budaya Mutu Manajemen Berbasis Siswa (BMMBS), 4). Budaya Mutu Perpustakaan Sekolah (BMPS), 5). Budaya Mutu Sekolah Bersih dan Sehat (BMSBS), 6). Lomba Sekolah Berbudaya Mutu (LSBM), 7). Lomba Budaya Mutu Pembelajaran Ekstrakurikuler dan Olah Raga. Bidang lomba yang diikuti oleh SD Tarakanita Bumijo adalah Budaya Mutu Pembelajaran Ekstrakurikuler Seni. Dari semua bidang lomba yang diikuti 142 SD, panitia ingin diperoleh 6 SD Negeri terbaik dan 6 SD Swasta terbaik dari seluruh provinsi.
Minim Persiapan
Pada awalnya SD Tarakanita Bumijo tidak tertarik mengikuti lomba ini, hal ini disebabkan karena SD Tarakanita sedang mengevaluasi berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan. Evaluasi ini dimaksudkan agar kegiatan ekstrakurikuler sungguh bermanfaat bagi siswa dalam mengembangkan bakat dan kemampuannya. Oleh karena itu ketika sekolah mendapatkan undangan untuk mengikuti sosialisasi kegiatan lomba di dinas pendidikan kota Yogyakarta SD Tarakanita Bumijo tidak datang.
Sekitar dua minggu setelah pertemuan tersebut sekolah mendapat telepon agar segera mengirimkan portofolio kegiatan ektrakurikuler seni. Hal ini menyebabkan Ibu Lucia Hastiningsih selaku Wakasis kelabakan kerena materi untuk portofolio begitu banyak yang harus dipersiapkan. Meskipun demikian sekolah dapat mengirimkan portofolio yang diharapkan. Pengirimannya pun tidak bersama dengan portofolio yang dikumpulkan dari sekolah-sekolah wakil DIY tetapi langsung via pos.
Sampai pada grand final, lomba dilaksanakan dalam tiga tahap. Yang pertama penilaian portofoilo, tahap kedua tim yuri datang ke sekolah untuk wawancara, mengamati, dan menilai kegiatan esktrakurikuler seni di sekolah, dan yang ketiga grand final di Surabaya. Pada saat grand final, setiap sekolah memaparkan nilai-nilai yang mau dicapai dengan kegiatan ekstrakurikuler seni.
Berlomba Bersama Saudara Sendiri
Bidang Lomba Budaya Mutu Pembelajaran Ekstrakurikuler Seni (BMPES), diikuti oleh 26 sekolah. Selain SD Tarakanita Bumijo, SD St. Carrolus Bengkulu termasuk salah satu peserta lomba di bidang ini. Kedua sekolah dalam satu yayasan ini sama-sama memperoleh penghargaan. SD Tarakanita Bumijo memperoleh juara harapan I, sedangkan SD St. Carrolus Bengkulu memperoleh juara III. Semoga pengalaman ini makin menggerakan pihak sekolah dalam mengelola ekstrakurikuler menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi perkembangan peserta didik.
Pada buku Panduan Pelaksanaan Lomba Budaya Mutu SD 2014 dipaparkan bahwa budaya mutu sekolah merupakan faktor yang penting dalam membentuk siswa menjadi manusia yang optimis, berani tampil, berperilaku kooperatif, individu yang ulet, disiplin beretos kerja yang tinggi, pandai menangkap peluang. Selain itu sekolah-sekolah yang memiliki budaya mutu dapat dilihat dari beberapa variabel yang memengaruhi seperti kepemimpinan yang tangguh, visi-misi yang jelas, iklim budaya yang aman dan kondusif, memiliki harapan yang tinggi dan melakukan monitoring kemajuan siswa secara berkelanjutan. Unsur-unsur itulah yang menjadi materi penilaian terhadap sekolah-sekolah dalam mengikuti lomba sekolah berbudaya mutu.
Pada lomba sekolah berbudaya mutu tahun 2014 diperlombakan tujuh bidang lomba yaitu 1). Budaya Mutu Pembelajaran Intrakurikuler (BMPI), 2) Budaya Mutu Pembelajaran Ekstrakurikuler Seni (BMPES), 3). Budaya Mutu Manajemen Berbasis Siswa (BMMBS), 4). Budaya Mutu Perpustakaan Sekolah (BMPS), 5). Budaya Mutu Sekolah Bersih dan Sehat (BMSBS), 6). Lomba Sekolah Berbudaya Mutu (LSBM), 7). Lomba Budaya Mutu Pembelajaran Ekstrakurikuler dan Olah Raga. Bidang lomba yang diikuti oleh SD Tarakanita Bumijo adalah Budaya Mutu Pembelajaran Ekstrakurikuler Seni. Dari semua bidang lomba yang diikuti 142 SD, panitia ingin diperoleh 6 SD Negeri terbaik dan 6 SD Swasta terbaik dari seluruh provinsi.
Minim Persiapan
Pada awalnya SD Tarakanita Bumijo tidak tertarik mengikuti lomba ini, hal ini disebabkan karena SD Tarakanita sedang mengevaluasi berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan. Evaluasi ini dimaksudkan agar kegiatan ekstrakurikuler sungguh bermanfaat bagi siswa dalam mengembangkan bakat dan kemampuannya. Oleh karena itu ketika sekolah mendapatkan undangan untuk mengikuti sosialisasi kegiatan lomba di dinas pendidikan kota Yogyakarta SD Tarakanita Bumijo tidak datang.
Sekitar dua minggu setelah pertemuan tersebut sekolah mendapat telepon agar segera mengirimkan portofolio kegiatan ektrakurikuler seni. Hal ini menyebabkan Ibu Lucia Hastiningsih selaku Wakasis kelabakan kerena materi untuk portofolio begitu banyak yang harus dipersiapkan. Meskipun demikian sekolah dapat mengirimkan portofolio yang diharapkan. Pengirimannya pun tidak bersama dengan portofolio yang dikumpulkan dari sekolah-sekolah wakil DIY tetapi langsung via pos.
Sampai pada grand final, lomba dilaksanakan dalam tiga tahap. Yang pertama penilaian portofoilo, tahap kedua tim yuri datang ke sekolah untuk wawancara, mengamati, dan menilai kegiatan esktrakurikuler seni di sekolah, dan yang ketiga grand final di Surabaya. Pada saat grand final, setiap sekolah memaparkan nilai-nilai yang mau dicapai dengan kegiatan ekstrakurikuler seni.
Berlomba Bersama Saudara Sendiri
Bidang Lomba Budaya Mutu Pembelajaran Ekstrakurikuler Seni (BMPES), diikuti oleh 26 sekolah. Selain SD Tarakanita Bumijo, SD St. Carrolus Bengkulu termasuk salah satu peserta lomba di bidang ini. Kedua sekolah dalam satu yayasan ini sama-sama memperoleh penghargaan. SD Tarakanita Bumijo memperoleh juara harapan I, sedangkan SD St. Carrolus Bengkulu memperoleh juara III. Semoga pengalaman ini makin menggerakan pihak sekolah dalam mengelola ekstrakurikuler menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi perkembangan peserta didik.
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment