Article Detail

Membuat Seragam Batik dan Wayang Kertas

Selama 1 minggu (9 – 16 Mei 2014), siswa kelas III SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta melaksanakan kegiatan membatik dengan teknik jumputan dan mewarnai  wayang kertas dengan bimbingan wali kelas masing-masing.  Secara umum,  kedua kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dan menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya daerah yang berupa batik dan wayang sejak dini.  Seperti pepatah mengatakan “tak kenal  maka tak sayang”.  
Kegiatan membatik dengan teknik jumputan meliputi proses pembuatan pola batik jumputan pada kemeja putih, mengikat kelereng yang ditempelkan pada kain dengan karet gelang,  proses pencelupan ke pewarna sintetis, kemudian pengeringan dengan diangin-anginkan dan terakhir pencopotan kelereng dan karet gelang. Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh siswa-siswi kelas III karena merupakan pengalaman pertama kali membuat seragam batik mereka sendiri. Hal yang paling menarik bagi mereka adalah ketika proses pewarnaan. Mereka harus mencelupkan 2 kali untuk memperoleh warna yang mereka inginkan.pencelupan yang pertama berwarna kuning kemudian pencelupan yang kedua diperoleh warna merah. Begitu kering mereka tidak menduga kemeja mereka yang dulu putih sudah berubah warna dengan hasil batik yang bagus pula. Mereka tidak sabar untuk segera memakainya. Tidak ingin kalah dengan siswa-siswinya, wali kelasnya pun ikut membuat seragam batik yang sama pula. Seragam batik buatan sendiri ini akan dipakai oleh para siswa serta wali kelas III pada Sabtu (17/5).
Kegiatan kedua yaitu mewarnai wayang kertas.  Tokoh wayang yang digunakan adalah tokoh Punakawan yaitu Semar, Gareng, Petruk dan bagong. Alasan mengambil tokoh ini karena tugas Punakawan yang begitu mulia yaitu “momong” satriya Pandhawa yang dalam cerita pewayangan Pandhawa merupakan simbol dari kebaikan. Dengan mengenal tokoh Punakawan harapannya siswa-siswi kelas III  akan selalu ingat bahwa mereka selalu dibimbing oleh tokoh  Punakawan sehingga mereka mampu menjadi siswa-siswi yang baik dan benar dalam bertutur kata dan berperilaku dalam kehidupannya sehari-hari.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment