Article Detail

Pekan Kekerabatan X

Pekan Kekerabatan X/2014 (selanjutnya disingkat PK X/2014) adalah kegiatan perkemahan untuk para penggalang yang tergabung dalam sekolah-sekolah Katolik di bawah Tim Kerja Kepramukaan Majelis Nasional Pendidikan Katolik (TKK MNPK). Sesuai namanya, perkemahan ini bukanlah ajang perlombaan, melainkan ajang membina KEKERABATAN  atau persaudaraan dengan sesama Pramuka. Tema PK X/2014 adalah “Satu dalam Keberagaman”.
PK X/2014 diikuti 18 kontingen, salah satunya adalah kontingen DIY. Kontingen DIY terdiri dari berbagai sekolah diantaranya SD Tarakanita Bumijo. Peserta dari SD Tarakanita Bumijo adalah Henry Fischer (VA2), Aurel Vondra Amadeo (VB1), Michael Sutanto (VB1), Nayaka Pranaja Kanugrahan (VB1), Dominico Savio Ivan Yoga Saputra (VB1), Bernadetha Dian Aretha (VB1), Reynard Ardian Simanjuntak (VB2), Yafet Gunawan Mindarto (VB2), Ambrosius Bowo Laksono (VB2).
PK X/2014 dilaksanakan pada tanggal 19 – 26 Juni 2014. Kontingen DIY berangkat tanggal 18 Juni 2014 sore dan tiba kembali di Yogyakarta tanggal 27 Juni 2014 pagi. Tempat keberangkatan dan kedatangan di SD Kanisius Demangan Baru.
PK X/2014 dilaksanakan di Bumi Perkemahan Wana Wisata Coban Rondo, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur (Keuskupan Malang). Tempat ini berada pada ketinggian 1250 dpl. Secara keseluruhan, tempat tinggal peserta dibagi menjadi lima kampung, yaitu kampung Sinai, Nebo, Karmel, Tabor, dan Golgota. Kontingen DIY menempati dua kampung yaitu empat regu putra menempati kampung Golgota, empat regu putri dan satu regu putra menempati kampung Sinai.
Pada PK X/2014 secara bersama-sama peserta diajak belajar dan menimba pengetahuan sambil menjalin persaudaraan dengan teman-teman dari kontingen lain. Selain berkemah, peserta mengikuti kegiatan yang bertema lingkungan hidup, ilmu pengetahuan, lintas agama, Budaya Nusantara, Kepramukaan dan rekreasi.
Tema-tema tersebut didalami dalam kegiatan antara lain:
Festival Kuliner Nusantara, Pentas Budaya Nusantara yang dilaksanakan setiap malam pukul 19.00-22.00 WIB (kontingen DIY tanggal 22 Juni bersama dengan kontingen dari Samarinda, Jakarta dan Ende), Satuan Karya (Saka Bahari, Saka Dirgantara, Saka Bhayangkara, Saka Wana Bakti, dan stand BNPB), Global Development Villages (Mengenal tanda-tanda alam melalui hewan dan tumbuhan, pembuatan kompos dan kreasi seni dari sampah rumah tangga, kreasi seni dari bahan alam, pemurnian air), Kerajinan tangan (Membuat PIN komitmen, Scarpbook wayang, boneka flanel, kesenian bantengan), Kota Pengetahuan (Pengetahuan Biologi, Pengetahuan sabun ramah lingkungan, pengetahuan Sosio Sains, pengetahuan automasi), Ketrampilan Kepramukaan (Pertolongan Pertama Gawat Darurat, Pionering/tali temali, Halang rintang, sandi, menaksir, Kompas dan peta pita), Tantangan kepramukaan (Egrang, Memanah, paser, prusik, sebrang kering, balapan kuda), Budaya nusantara (Setiap kontingen menampilkan profil daerah asalnya), Pendakian (Setiap regu mewakilkan 1 anggota), Penjelajahan dan Bivouac (Setiap regu mewakilkan 2 anggota), Surga Air (kegiatan aneka permainan air dilaksanakan di tempat rekreasi ‘Songgoriti’), Bakti Sosial, Wisata (kegiatan ini dilaksanakan per kampung; tempat wisata yang dimaksud adalah Jatim Park 2 dan Eco Green Park).
PK X/2014 diawali dengan Perayaan Ekaristi pada tgl 19 Juni 2014 pukul 17.00 WIB dipimpin oleh Vikjen Keuskupan Malang. Pada malam harinya dilanjutkan dengan welcome party di lapangan utama. Pada acara ini, kebudayaan dari masing-masing kontingen dittampilkan dan tari Topeng Bapang (Tarian khas Malang) menyambut kehadiran seluruh kontingen.
Upacara Pembukaan dilaksanakan pada hari Jumat, 20 Juni 2014 dipimpin oleh Kakwarnas Bapak Adhyaksa Dault. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa Pramuka sebagai sarana dalam proses pembentukan karakter generasi penerus bangsa. Pramuka dapat melatih jiwa kepemimpinan. Dari Pramuka diharapkan muncul pemimpin-pemimpin yang mau melayani, bertaqwa, bijaksana, memiliki karakter yang kuat dan tidak sombong, karena orang sombong membenci orang sombong lainnya. Upacara pembukaan ini diawali dan diakhiri dengan devile dari masing-masing kontingen. Selesai upacara pembukaan, dilanjutkan dengan festival kuliner nusantara. Pada acara ini, peserta disuguhi dengan aneka macam makanan khas daerah asal setiap kontingen.
Setelah dibuka secara resmi oleh Kakwarnas, maka seluruh kegiatan PK X/2014 dilanjutkan sesuai dengan jadwal. Jadwal masing-masing kampung berbeda tanpa meninggalkan acara-acara yang sifatnya bersama supaya tujuan PK X/2014 tercapai.
Perayaan Ekaristi akbar dilaksanakan sebanyak tiga kali, yaitu Perayaan Ekaristi Pembukaan, Perayaan Ekaristi Hari Minggu yang bertepatan dengan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, dan Perayaan Ekaristi Penutupan. Satu hal yang khas pada Perayaan Ekaristi ini adalah bahwa pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus diterimakan Komuni I kepada 15 peserta PK X/2014 dari berbagai kontingen/Keuskupan. Ambrosius Bowo Laksono (SD Tarakanita Bumijo) adalah salah satu peserta yang menerima Komuni I. Perayaan ini dipimpin oleh 9 konselebran dan sebagai Selebran utama adalah Rm. E. Azizmardopo Subroto, SJ dari Keuskupan Agung Semarang. Perayaan Ekaristi Penutupan dipimpin oleh Rm. Yuki Hartandi.    
Hari terakhir, upacara penutupan dilaksanakan pukul 08.00 – 10.00 WIB. Upacara penutupan dipimpin langsung oleh Ketua TKK MNPK, Kak Antonius Daud. Diakhir sambutannya, beliau mengungkapkan rencana kegiatan selanjutnya yaitu tahun 2016 Temu Pembina di Semarang dan tahun 2020 Pekan Kekerabatan di Jogjakarta.***

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment